Sepakbola merupakan olahraga yang banyak disukai banyak orang sehinga
setiap ada pertandingan sepakbola maka akan banyak penoton yang akan
memenuhi stadion sepakbola namun jumlah penonton yang besar terkadang
selalu menimbulkan konflik antar suporter apa lagi jika tim yang mereka
bela kalah karena pengamanan stadion yang tidak ketat membuat para
suporter ini bentrok dan membuat kerusuhan dan tidak jarang hasilnya ada
yang meninggal dunia.
Nah berikut ini ada beberapa kerusuhan
sepakbola yang berujung maut yang menewaskan banyak orang mau tahu
kerusuhan sepak bola apa aja itu simak Kerusuhan Sepakbola Yang
Berujung Maut berikut ini.
Tragedi Hillsborough
Tragedi
Hillsborough menjadi tragedi terburuk pernah terjadi dalam sejarah
persepakbolan di Inggris. Insiden ini terjadi saat pertandingan semi
final Piala FA antara Liverpool melawan Nottingham Forest yang digelar
di Stadion Hillsborough, di Kota Sheffield, Inggris, pada 15 April 1989.
Polisi
yang saat itu khawatir dengan jumlah fans Liverpool yang masih berada
di luar stadion akhirnya membuka salah satu gerbang utama dan
menyebabkan banyak pendukung klub berjuluk Si Merah itu tumpah ruah di
sekitar stadion.
Tragedi pertandingan Peru lawan Argentina
Kerusuhan
antara pendukung dua negara berada di kawasan Amerika Selatan, Peru dan
Argentina, ini terjadi saat pertandingan kualifikasi Olimpiade di Ibu
Kota Lima, Peru, pada 24 Mei 1964. Bentrok pecah setelah Argentina
berhasil mengalahkan Peru.
Para penonton yang saat itu memadati
Stadion Nasional di Kota Lima, menjadi semakin marah ketika wasit
menganulir gol yang dibuat pemain Peru dua menit menjelang akhir
pertangdingan.
Aksi protes dari pendukung kesebelasan Peru berubah
menjadi aksi kerusuhan. Sebanyak 318 orang dinyatakan tewas dan lebih
dari 500 orang mengalami cedera akibat dari kerusuhan itu.
Tragedi Stadion Ibrox, Skotlandia
Pertandingan bertajuk derby
atau pertandingan antara sesama klub asal satu kota memang kerap
menghadirkan nuansa permusuhan. Hal inilah yang terjadi saat dua klub
asal Kota Glasgow, Skotlandia, yakni Glasgow Celtic dan Glasgow Rangers,
bertemu pada 2 Januari 1971 lalu, di Stadion Ibrox, kandang Glasgow
Rangers.
Ketika pertandingan akan berakhir imbang tanpa gol,
tiba-tiba saja pemain Celtic berhasil mencetak gol di menit-menit akhir.
Hal itu langsung membuat ribuan pendukung Rangers kecewa.
Meski
akhirnya pemain Rangers, Colin Stein, mampu menyamakan kedudukan di
penghujung laga hingga membuat skor akhir 1-1, namun banyak pendukung
Rangers yang tetap menunjukkan rasa kekecewaannya saat keluar dari
stadion.
Banyak penonton saat itu keluar di saat yang bersamaan.
Ketika ribuan penonton mencoba melewati tangga, tiba-tiba seorang anak
yang saat itu digendong oleh ayahnya terjatuh dan menyebabkan tabrakan
beruntun hingga banyak orang saling tertindih. Akibat kejadian itu, 66
orang dilaporkan tewas dan 140 orang lainnya mengalami cedera.
Kerusuhan di Port Said, Mesir
Kerusuhan sepak
bola terjadi pada 1 Februari 2012 ini berlangsung saat liga sepak bola
utama Mesir antara kesebelasan Al-Masry dan Al-Ahly, di Stadion Port
Said, di Kota Port Said, Mesir.
Setidaknya 79 orang dinyatakan
tewas dan lebih dari seribu orang terluka, setelah ribuan pendukung
Al-Masry menyerbu lapangan, menyusul kemenangan 3-1 diperoleh klub yang
dibentuk pada 1920 itu.
Ketika itu, pendukung Al-Masry menyerang
pendukung dan pemain Al-Ahly dengan menggunakan pisau, pedang, botol,
dan petasan sebagai senjata mereka. Sebanyak 47 orang ditangkap akibat
insiden itu. Angkatan Bersenjata Mesir juga diterbangkan dengan
helikopter untuk menyelamatkan pemain yang terjebak di kamar ganti.
Dari
rekaman video yang berhasil merekam insiden itu terlihat polisi Mesir
tidak mampu dan tidak mau melawan kelompok penyerang yang menggunakan
pisau dan senjata lainnya. Banyak saksi juga melihat polisi tidak
melakukan apa pun untuk menghentikan kerusuhan dan menolak membuka
gerbang yang sebetulnya dapat memungkinkan orang untuk melarikan diri.
Gelombang
massa yang muncul secara tiba-tiba itu telah menyebabkan terjadinya
desak-desakan di antara pendukung Liverpool dengan pagar pembatasan di
sekitar stadion. Alhasil, akibat kejadian itu, 96 orang yang kebanyakan
fans Liverpool dinyatakan tewas.
Berdasarkan hasil penyelidikan
yang dilakukan baru-baru ini menyebut peristiwa itu disebabkan kelalaian
pihak kepolisian. Hal ini juga membuat Perdana Menteri Inggris David
Cameron menyatakan permintaan maafnya kepada para keluarga korban.
Tragedi potong kepala pendukung Real Madrid
Kali
ini, korban tewas akibat luapan emosi di ajang sepak bola tidak memakan
belasan atau puluhan korban jiwa, melainkan hanya satu orang. Namun,
kejadian ini cukup memilukan sebab terjadi antara sesama teman, di mana
pelaku tega memotong kepala temannya itu.
Insiden ini terjadi bermula saat pelaku yang merupakan warga Irak dan
pendukung klub Barcelona harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah
memenggal kepala temannya. Ini lantaran teman pelaku tidak disebutkan
namanya itu merupakan pendukung Real Madrid.
Seorang sumber dari
Kementerian Dalam Negeri Irak tidak disebutkan identitasnya mengatakan
insiden bermula ketika keduanya terlibat perkelahian di sebuah gedung
olah raga di Wilayah Aldjaarh, sebelah selatan Ibu Kota Baghdad.
“Perkelahian itu terjadi antara kedua orang yang merupakan
pendukung Barcelona dan Real Madrid.”
Dia menjelaskan perkelahian
semakin sengit hingga membuat pelaku mengambil sebuah pisau dan menusuk
temannya itu beberapa kali. Pelaku kemudian memotong kepala korban di
depan umum. Tragis.
Nah itulah beberapa tragedi maut akibat dari kerusuhan sepakbola.
KERUSUHAN SEPAK BOLA BERUJUNG MAUT
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 comments:
Posting Komentar