Mahmoud Ahmadinejad & mendiang Hugo Chavez |
Ahmadinejad juga memuji sosok Chavez sebagai seorang pemimpin yang benar-benar memperhatikan rakyatnya. Semasa hidupnya, menurut Ahmadinejad, Chavez juga selalu memperjuangkan revolusi dan nilai-nilai kemanusiaan.
"Dia akhirnya meninggal karena penyakit mencurigakan dan dia menyerahkan hidupnya... bagi kejayaan negaranya dan kebebasan rakyatnya," ujar Ahmadinejad dalam pesan belasungkawanya kepada Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro, seperti dilansir AFP, Rabu (6/3/2013).
Lebih lanjut, Ahmadijenad menyatakan sepakat dengan kecurigaan Wapres Maduro soal penyakit kanker pelvis yang diderita Chavez, yakni bahwa musuh-musuh Venezuela berkonspirasi untuk semakin menjatuhkan Chavez dengan kanker yang dideritanya.
"Venezuela telah kehilangan putra bangsa yang berani dan kuat dan dunia kehilangan seorang pemimpin yang revolusioner dan bijaksana," tegas Ahmadinejad.
"Saya tidak ragu bahwa dia akan kembali, bersama dengan Yesus yang benar dan manusia yang sempurna," tandasnya, merujuk pada referensi rasul ke-12 penganut Syiah yang dipercayai oleh sebagian besar warga Iran. Rasul terakhir tersebut akan kembali bersama untuk membawa perdamaian dan keadilan di dunia.
Sementara itu, menurut kantor berita ISNA, Ahmadinejad kemungkinan akan menghadiri upacara pemakaman Chavez yang akan digelar pada Jumat (8/3) mendatang. Upacara pemakaman tersebut diperkirakan akan dihadiri sejumlah pemimpin negara.
Masih menurut media setempat, Ahmadinejad juga sempat menyatakan masa berkabung selama sehari di Iran saat membuka rapat kabinet di kantornya, Rabu (6/3) waktu setempat.
Selama ini, baik Venezuela maupun Iran dikenal sangat kritis dan anti terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Semenjak menjadi Presiden Venezuala pada tahun 1999 silam, Chavez telah mengunjungi Iran sebanyak 13 kali. Sedangkan Ahmadinejad sudah 6 kali melawat Venezuela sejak menjabat pada tahun 2005.
Sumber Detik.com
0 comments:
Posting Komentar