Ini informasi menarik tentang misteri kematian Hitler ditulis oleh Soeryo Goeritno, penulis buku tentang kematian Hitler.
Dulu, saya pernah membaca kisahnya tentang kematiannya di Indonesia, tapi kurang begitu perhatian.
Membaca
kisah ini sangat meyakinkan bahwa Adolf Hitler, sang diktator Nazi
Jerman yang membunuh 6.000.000 orang Yahudi dengan gas beracun dalam
sebuah ruang pengap itu, matinya di Sumbawa, Indonesia.
Yang
menarik lagi, Hitler ternyata masuk Islam dan berganti nama menjadi
Abdul Kohar setelah berkenalan dengan Sulaesih, gadis Sumbawa yang
kemudian dinikahinya tahun 1965. Misteri sang diktator legendaris itu
terjawab sudah.
Dari
sekian banyak informasi yang ada tentang kematian Hitler, tidak ada
satupun yang dapat menyebutkan secara pasti apa penyebab kematian sang
diktator Nazi ini.
Di manakah sebenarnya akhir dari petualangan
Hitler itu? Benarkah Hitler bersama istrinya Eva Braun bunuh diri
setelah minum racun sianida?
Lantas bagaimanakah hasil otopsi
pihak Amerika ketika tengkorak Hitler dipamerkan pada tahun 2000 lalu,
yang ternyata adalah tengkorak wanita? Dimanakah sebenarnya keberadaan
Hitler setelah jatuhnya Berlin di tangan sekutu?
Beberapa Versi Tentang Kematiannya
Versi
yang paling populer menyebutkan bahwa Hitler tewas bunuh diri dengan
cara menembak dirinya sendiri dan minum racun sianida pada 30 April
1945, saat Jerman diduduki oleh Uni Soviet.
Meski sejumlah ahli
sejarah ragu Hitler menembak dirinya, dan menduga hal itu hanyalah
propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan.
Namun,
lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut
ketika tengkorak itu dipamerkan di Moskow tahun 2000. Bagaimana dan
kapan Hitler meninggal sekarang ini masih diselimuti misteri.
Dapat
dijumpai penjelasan tentang penyebab dan kapan Hitler mati dari
beberapa versi. Ada kematian versi Jerman, versi Rusia, dan versi para
peneliti atau ilmuwan.
Versi Jerman, seperti yang diceritakan oleh Flegel, salah satu perawat Hitler dan petinggi Nazi lainnya saat di dalam bunker.
Versi
Rusia, yang dinyatakan oleh seorang pejabat tinggi dinas rahasia Rusia,
KGB, yang mengklaim, bahwa Adolf Hitler mengakhiri hidupnya tidak
dengan menembak dirinya sendiri, tetapi dengan meminum racun sianida.
Seperti
yang dinyatakan oleh Letnan Jenderal Vasily Khristoforov, staf arsip
untuk dinas keamanan FSB Rusia, “Paramedia militer Uni Soviet kala itu
telah memastikan bahwa Hitler dan Eva Braun tewas setelah minim racun
sianida pada 30 April 1945.”
Versi para ilmuwan, terakhir adalah
menurut pendapat umum dalam hal ini diwakili oleh para ilmuwan. Sudah
lama sebenarnya para ilmuwan dan ahli sejarah menyatakan bahwa potongan
tengkorak yang telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia
dan selama ini disimpan intelijen Soviet itu akan menjadi bukti yang
meyakinkan bahwa menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil sianida
pada 30 April 1945.
Akhirnya
dilakukan analisis DNA terhadap potongan tengkorak itu oleh peneliti
Amerika, dan mereka menyatakan, “kami tahu tengkorak itu berhubungan
dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun,” kata ahli
arkelogi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS, dikutip dari
Dailymail.
“Tulang itu kelihatan sangat tipis, tulang tengkorak
laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan di mana lempengan
tengkorak itu menyatu tampak berhubungan dengan seseorang yang berusia
kurang dari 40 tahun. Hitler pada April 1945 berusia 56 tahun.“
Dengan
adanya hasil tes DNA tersebut, berarti sejarah kematian Hitler menjadi
sebuah misteri kembali, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan
kembali kemungkinan-kemungkinan lain tentang kematian Hitler, seperti
mungkin saja Hitler tidak mati dalam bunker.
Sekilas Tentang Adolf Hitler
Mengenai
masa kecil, masa remaja, sampai dengan ketika menjadi seorang diktator,
Hitler kecil adalah seorang anak yang tertolak, ayahnya sangat
membencinya dan mengenggap perilakunya yang “antisosial” sebagai sebuah
kutukan.
Ayahnya seorang yang keras dalam mendidik anak, sedang
ibunya (Klara) sangat baik kepadanya. Masa kecil yang diliputi dengan
kebencian dari ayahnya inilah yang memberikan andil besar dalam
pembentukan mental dan kejiwaan Hitler saat dewasa.
Ketika
hidupnya sulit, Perang Dunia 1 pun pecah. Tanpa ragu-ragu Hitler
mendaftar menjadi tentara dengan pangkat Kopral, bertugas di medan
perang di barisan paling depan. Kecewa dengan kekalahan Jerman di Perang
Dunia 1, dan melihat negara dan rakyatnya yang sengsara dan kelaparan,
Hitler pun masuk menjadi Anggota Partai Buruh yang kemudian menjadi
NSDAP (National Socialistische Deutsche Arbeiter Partei).
Surat Izin Masuk dr Poch
Tahun 1920, Hitler menjadi Kepala Bagian Propaganda, disinilah terlihat bakat Hitler di bidang pidato dan agitasi.
Satu tahun kemudian, 1921, akhirnya Hitler menjadi ketua partai.
Akhirnya pada tahun 1962 Hitler mendapatkan wewenang mutlak dari partainya.
Dan Hitler adalah seorang orator ulung ”singa podium”, ahli pidato yang bisa menghipnotis massa pendengarnya.
Hitler
adalah politikus handal dan berhasil membangun pencitraan yang sukses
melalui propaganda. Ia berhasil membangun opini menjadi sebuah kekuatan
dahsyat yang sukses melalui propaganda.
Ia berhasil membangun
opini menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang ditakuti. Ia juga berhasil
membangun opini sebagai fuhrer atau pemimpin yang dapat dipercaya
rakyatnya, membawa bangsanya ke puncak kejayaan.
Bukti-Bukti Hitler di Indonesia
Bagaimana
caranya Hitler sampai ke Indonesia? bisa menjadi WNI? Bagaimana dia
bekerja menjadi seorang dokter di Rumah Sakit Umum Sumbawa Besar? dan
sampai dengan pertemuan Hitler dengan seorang wanita sunda yang akhirnya
menjadi istrinya?
Juga tentang kesaksian dr Sosro Husodo saat
bertemu dengan Hitler ketika di Sumbawa Besar. Dan semuanya dilengkapi
dengan dokumen-dokumen pendukung serta foto-foto yang akurat.
Hitler
yang terkenal sangat bengis di abad ke 20, ternyata bersembunyi di
Indonesia sejak tahun 1954 sampai dengan tahun 1970, yang kemudian
tercium oleh Sekutu (AS, Uni Sovyet, Inggris dan Prancis) yang
selanjutnya diusut oleh Pemerintah Israel yang terus-menerus mengejar
para tokoh Nazi.
Pada tahun 1954 Adolf Hitler masuk ke Indonesia
dengan menggunakan nama palsu, dr Poch. Pada awalnya dr Poch tinggal di
Dompu lalu pindah ke Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten Sumbawa
Besar, kemudian bekerja menjadi dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Sumbawa Besar. Seluruh penduduk pulau Sumbawa kenal dengan dokter ini,
yang di panggil dengan julukan “dokter Jerman”.
Salah satu
peninggalan Adolf Hitler meninggal pada tanggal 15 Januari 1970 di
Surabaya, yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat ukuran 9×16 cm
dengan tebal 44 cm.
Di dalam buku itu tertulis puluhan address
book teman-teman dan kolega Hitler yang sama, seperti yang ada di
sejarah Eropa. Begitu pula tulisan tangan yang dibuatnya dibuku-buku
tersebut sangat identik dan mirip dengan tulisan tangan Hitler.
Buku
ini mempunyai arti yang sangat besar, karena merupakan salah satu bukti
otentik yang menyatakan bahwa “dr Poch” adalah dewa-Nazi, Adolf Hitler.
Surat Izin Mengemudi dr Poch saat tinggal di Sumbawa Besar
Kemudian
Hitler bertemu dengan seorang gadis bernama Sulaesih yang sedang
menggembara ke Sumbawa Besar, yang akhirnya dilamar oleh Hitler.
Tidak
lama setelah dr Poch melamar Sulaesih, beliau memeluk agama Islam pada
tahun 1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor Agama di Sumbawa, (tapi
sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya menjadi Abdul Kohar.
Pada tahun 1965 Hitler pun menikahinya.
Aries Zulkarnaen, salah
satu saksi keberadaan dr Poch pada tahun 2010 lalu mengatakan dokter itu
punya dua kepribadian yang bertolak belakang, pemarah namun sering
bercanda dengan warga.
“Dia pemarah, banyak memberi resep dengan
mulut [menyebutkan nama obat], tapi kalau ada yang tanya lagi, dia
bilang, kan sudah saya bilang,” kata Aries.
Poch juga akan marah
jika pasiennya menyebut penyakit yang mereka derita. “Apa kamu dokter?,”
kata Aries, menirukan gertakan yang sering diucapkan Poch.
Adolf Hitler (kanan) saat berusia 75 thn di Sumbawa Besar
Meski tak pernah menyangka bahwa Poch adalah Hitler, Aries mengaku masyarakat memperkirakan dia mantan tentara Nazi.
“Dia sangat enerjik, kelihatan sekali tentaranya. Warga saat itu sudah mengira dia mantan tentara NAZI,” jelas dia.
Sebelumnya,
di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983 terdapat sebuah artikel
tentang Hitler. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo, dokter lulusan
Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah
sakit bernama ‘Hope’ di Sumbawa Besar.
Dr Sosrohusodo
menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama
Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah
rumah sakit terbesar di pulau tersebut. Orang itu diduga Hitler.
Bukti-bukti
yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa
berjalan normal. Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.
Kemudian
tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu
bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan
kepalanya gundul.
Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran
Hilter di masa tuanya, yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang
Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler
berusia 71 tahun.
Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang
dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter,
bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.
Sosro
mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat
menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada
istrinya yang lalu menjawab, “ini terjadi ketika Jerman kalah di
pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau
memukuli meja berkali-kali.”
Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter.
Kata
Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil
suaminya ‘Dolf’, yang diduga kependekan dari Adolf Hitler.
Hitler Mati di Indonesia
Pengakuan
Hitler kepada istrinya yang berasal dari Indonesia, Sulaesih, bahwa dia
adalah memang Hitler yang sebenarnya, Der Fuhrer. Apa saja kegiatan
Hitler sebelum dia meninggal?.
Terdapat pernyataan Stanlin, bahwa
yang tewas di dalam bunker di Jerman bukanlah Hitler asli. Dan dibagian
akhir ini menceritakan bagaimana akhirnya sang diktator itu meninggal
di Indonesia.
Selama ini kematian Hitler memang sangat misterius,
karena tidak ada saksi yang dapat menunjukkan dimana mayat Hitler
ataupun mayat Eva Braun, istri terakhirnya pada saat di Eropa.
Di
Konferensi Postdam tahun 1945, Stanlin menyatakan bahwa mayat Hitler
dan Eva Braun tidak ditemukan. Stanlin menduga, dewa Nazi ini lolos dan
melarikan diri ke Spanyol atau Amerika Latin.
Dan tak berapa lama
ada kabar yang mengatakan Hitler kabur menggunakan kapal selam ke
sebuah pulau. Tapi tidak ada yang tahu pulau apa dan dimana.
Dunia
internasional sama sekali tidak menyadarinya bahwa seorang pemimpin
Nazi yangn sangat kejam itu bersembunyi dengan aman di Sumbawa Besar,
sampai meninggal di Surabaya dan dimakamkan di pemakaman umum muslim di
Ngagel.
Penutup
Kematian Diktator Jerman, Adolf
Hitler yang diyakini tewas bunuh diri di sebuah bunker, pada tanggal 30
April 1945 di Berlin, tetap masih dipertanyakan dan menjadi misteri.
Siapa
yang menyaksikan peristiwa di bunker saat Hitler bunuh diri? Tidak ada,
sumber cerita tersebut hanya dari mulut ke mulut. Dan pada saat itu,
walaupun tidak ada saksi dan bukti yang jelas, pihak sekutu tetap
mengumumkan secara resmi bahwa Hitler dan istri, Eva Braun telah
meninggal.
Bukan tidak mungkin Hitler mati di Indonesia. Karena
Indonesia dianggap tempat yang aman, bagi Hitler. Silahkan siapa pun
untuk menemukan jawaban yang sesungguhnya. (Ir KGPH Soeryo Goeritno,
Msc.,Penulis Buku)
Adolf Hitler Masuk Islam dan Mati di Indonesia
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 comments:
Posting Komentar